Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H. Mohon maaf lahir dan batin

5.27.2008

Mudahkah Belajar Bahasa Indonesia ?


Banyak orang mengatakan bahwa bahasa Indonesia mudah dipelajari. Pendapat itu mungkin ada benarnya ketika dibandingkan dengan mempelajari sebuah bahasa yang memiliki bentuk huruf yang berbeda, bukan huruf Latin, seperti bahasa China yang menggunakan bentuk yang dikenal dengan karakter atau ketika mempelajari bahasa Rusia yang memiliki bentuk-bentuk huruf yang berbeda pula. Ada juga yang berpendapat bahwa bahasa Indonesia termasuk bahasa yang sulit dipelajari.

Bahasa Indonesia masuk dalam kategori bahasa yang hidup, artinya masih berkembang, masih menerima/memungut kata-kata asing atau daerah untuk memperkaya khazanah kosa katanya. Kita harus dapat memberikan perhatian yang lebih pada perkembangan bahasa nasional kita. Karena jika tidak, kita tidak akan dapat mengikuti pertumbuhan dan perkembangannya, malah mungkin kita terhanyut oleh arus salah kaprah yang dewasa ini banyak dijumpai dalam pemakaian bahasa kita.

Jangan menganggap bahasa Indonesia itu mudah! Yang mudah adalah bahasa Indonesia tutur (lisan) yang kita gunakan dalam penuturan sehari-hari, tetapi penerapan bahasa Indonesia resmi yang baku dalam kehidupan kita tidaklah semudah perkiraan orang.


Banyak orang Indonesia tidak menyadari sikapnya terhadap bahasa nasional yang digunakannya. Mereka akan sangat merasa malu bila tidak dapat melafalkan kata-kata asing benar, namun tidak terlalu peduli terhadap penggunaan atau pengua dengan saan bahasa Indonesianya. Sikap yang tidak baik itulah salah satu pen yebab terjadinya kerancuan-kerancuan (salah kaprah) dalam bahasa Indonesia. Sebuah contoh, saya adalah seorang instruktur bahasa Indonesia. Kalimat tersebut bukanlah kalimat yang berstruktur bahasa Indonesia asli, tetapi telah dipengaruhi oleh struktur bahasa Belanda atau Inggris. Kata ‘adalah’ dalam kalimat itu diterjemahkan dari kata kerja gabung ‘zijn’ (Belanda) atau ‘to be’ (Inggris), sedangkan kata ‘adalah’ dalam bahasa Indonesia tidaklah mutlak penggunaannya.

Contoh lain, kantor di mana kami bekerja adalah gedung bertingkat empat. Kata ‘di mana’ diterjemahkan dari kata ‘waar’ (Belanda) atau ‘where’ (Inggris). Kalimat ini bila distrukturkan ke dalam bahasa Indonesia asli akan menjadi : kantor tempat kami bekerja gedung bertingkat empat. (Astri 0408)

Tidak ada komentar: